Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Terlena Sepi

25 Oktober 2024   06:15 Diperbarui: 25 Oktober 2024   06:31 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlena sepi
tidak membikin mati 
telah menyemangati hati 
menjadi hari-hari tenang tanpa dirusak polusi

Penjara hati 
agar tak dirusak rasa iri 
dengki yang bisa saja menyakiti 
di sini yang membawa damai tanpa harus melukai

Ruang dengan teralis 
tetapi tidak membuat hati teriris 
matahari pagi tersenyum walaupun hanya melihat jauh di ujung timur yang magis 
tidak terdengar suara tangis

Aku memilih sendiri 
ditemani beberapa puisi 
ketika pagi telah dialiri waktu yang menggelitik 
Di luar sana mereka akan berakhir memulai kehidupan dengan berbagai taktik

Dari sini aku melihat kau tersenyum cantik 
aku tahu kau sedang menebar daya tarik
Aku di sini saja 
karena sepi membuat lebih berdaya

Sungailiat, 25 Oktober 24

Baca juga: Hajatan Telah Usai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sudah Tiba

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun