Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Politik Puisi

15 Oktober 2024   22:03 Diperbarui: 15 Oktober 2024   22:14 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lahir ketika malam sendirian tanpa bulan
bintang-bintang bersembunyi di balik awan
yang bercakap-cakap tentang politik yang tak karuan
orang-orang politik yang ketakutan

Mereka telah menciptakan satu pilihan
sedangkan pilihan lainnya dalam keterpaksaan 
karena harus ada pilihan 
bukan pesta untuk sendirian

Pesta adalah keramaian
telah terjebak dengan permainan sendiri yang telah menjadi senjata makan tuan
menang jadi tidak enak kedengaran 
kalah lebih tidak nyaman

Politik kali ini sepi 
jadi Catatan sejarah tersendiri
sunyi adalah puisi 
politik pun mati 

Sungailiat, 15 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Jalan Tanpa Nama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun