Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantai Membantai Badai

12 Oktober 2024   04:58 Diperbarui: 12 Oktober 2024   05:00 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ribuan ikan yang mati
pasir Pantai tak jadi wangi 
dipenuhi aroma busuk 
yang menusuk-nusuk

Sempat terjatuh sebotol minyak wangi 
diserap pasir putih pantai yang habis disikat badai tanpa peduli 
telah melawan pantai 

Ikan telah menjadi arwah 
pantai telah menjadi kuburan tanpa lubang mengubur resah 
angin laut lari melaut 
setelah lama kocar-kacir karena kalut
hingga mengusir badai

Pantai tidak merasa menjadi korban 
pasir putih saling menuduh tidak mengakui kelalaian
sebentar lagi akan tenang 
setelah itu tempat ini akan selalu dikenang

 Sungailiat 11 Oktober 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Buku Puisi

Baca juga: Mawar Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun