Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pantai, Pasir dan Perempuan

21 Agustus 2024   22:07 Diperbarui: 21 Agustus 2024   22:19 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pantai
Membawanya kepada kebebasan yang elah lama ingin dicapai
Angin membuat dibelai
Rayuan membuatnya terbuai

Pasir
Menggetarnya menjadi berpikir
Dia telah mangkir
Ketika lupa menjadi alasan setelah kenikmatan membuat tersihir

Perempuan
Telah ditawan
Tidak lepas setelah terperangkap lautan
Telah terlambat membuat keputusan

Baca juga: 20 Agustus

Pantai
Telah menyihir melalui tangan melambai
Pasir
Mengingatkan kembali sebelum terusir

Perempuan
Semedi pantai untuk kecantikan
Semedi pasir memikat senyuman
Semedi laut melarung harapan

Sungailiat, 21 Agustus 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: 19 Agustus

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun