Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Pagi yang Ditunggu

30 Juli 2024   06:02 Diperbarui: 30 Juli 2024   06:43 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mata ke arah jarum jam
di sana ada ketakutan
Berlari-lari menuju kembali ke masa lalu penuh dendam
Mereka orang yang pernah menghina kami

Membagikan fitnah dengan menunggangi malam
Telah dijadikan kuda tunggangan berkulit kelam
Satu-satu kebohongan menikam
Hingga terjatuh dalam tumpukan dendam

Semoga pagi ini berubah
Bisa menbelah segala gelisah
Menjadi rasa tenang yang panjang
Hingga tiba waktunya pulang

Tiba waktu pagi
Kami memandang matahari
Tanpa genangan duka
Karena tidak ada tempat untuk air mata

Sungailiat,  30 Juli 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Pada Suatu Petang

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun