Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setumpuk Buku Puisi

25 Juni 2024   15:37 Diperbarui: 25 Juni 2024   15:51 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Ilustrasi (dokpri)

Aku telah menjadikannya dalam lembar demi lembaran
Sebagai bingkai kata-kata yang sulit habis dbaca dalam waktu tanpa kesungguhan
Telah kujadikan tumpukan
Jangan anggap serius ini hanya permainan

Bukan memainkan kata-kata
Tetapi hanya ingin memadati halaman aksara
Bahwa aku bisa
Setelah ada kata hina

Hanyalah kata srderhana tanpa makna
Ucapan yang keluar dari mulut seorang yang menderita
Menyiksa batinnya sendiri
Karena iri

Terus saja bersuara
Lupa menulis kata-kata
Orang-orang telah menumpuk karya menjadi menara
Dia semakin merana

Sungailiat, 25 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Batu Menjorok Laut

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun