Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ninabobo Alam

6 Juni 2024   19:05 Diperbarui: 6 Juni 2024   19:16 110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alam tampak tenang
mereka sedang ditimang
Alam membikin mereka lupa
setelah mereka dibuat kaya raya

Alam telah memberi pertanda
tetapi mereka sengaja membuta
Alam telah menggetarkan rupa
tetapi mereka sengaja mematikan rasa

Alam biasanya tidak sengaja
membalas dengan bencana
Alam kali ini tidak biasa
membalas dengan pidana

Alam sedang tertawa
setelah alat penggali berhenti meluka
Alam lebih tenang jauh terpantau
Kali ini alam tampak lebih hijau

Alam sama-sama menyaksikan
Orang-orang berteriak kelaparan
Alam sama-sama melihat kemarahan
Orang-orang berunjuk rasa meneriakkan kekuasaan

Mereka tidak meminta maaf kepada alam
Bukan karena alam tidak memiliki tangan buat salaman
Tetapi karena mereka tidak paham
Di otak mereka hanya makan

Kerakusan menjadi kerasukan
Telah terjadi kesurupan masal
Alam angker menyebar kesetanan
Orang-orang berteriak, kami lagi sial

Baca juga: Dia Pulang

Sungailiat, 6 Juni 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun