Bukan untuk pertama kali
Ini untuk kedua kali disusupi
Pantun yang mengalun malam
Telah mengisi lembaran hitam
Pantun yang tidak lagi dilantunkan
Pantun membuat kepala mereka tidak tahan
Mereka kebingungan karena tudak biasa
Serelah disesaki ributnya kota
Musik cadas dengan syair yang tidak jelas
Lagu pop dengan syair memelas
Adalah malam mereka
Sampiran pantun telah menampar muka
Anak muda yang tidak terbiasa
Telah meninggalkan adab budaya
Menjadi sosok anti syair leluhur yang sudah tua
Kepalanya kosong yang dipenuhi angka
Sunngailiat, 18 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H