Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Waktu Memberi Tanda

8 Januari 2024   06:18 Diperbarui: 8 Januari 2024   07:47 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka duduk tidak jauh dari kuba
Menunggu suara menjadi pertanda
Halaman di tengah kota yang menyempit
Ketika gedung-gedung terus menghimpit

Gedung indah dengan warna biasa
Tidak ada yang menonjol sehingga tidak luar biasa
Megah indah tapi sederhana
Di tengah kota dengan beberapa kelompok bhineka

Tiba suara berkumandang
Suara azan menarik untuk datang
Zuhur menghentikan sesaat
Menggerakkan sepontan orang-orang taat

Baca juga: Pantun Penuh Curiga

Langit kota belum berduka
Tanpa mendung kadang berubah tiba-tiba
Mereka berhenti bergembira
Ketika sujud tiba ditinggalkan seketika, kutahu kau bingung menangkap makna

Sungailiat, 8 Januari 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Ibu Disuatu Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun