Matahari mengikuti jam naik satu-satu memanjat langit
Seorang ibu menunggu jemputan di pertigaan
Ingin mendampinggi suami tercinta yang sedang sakit
Beberapa orang lalulalang hanya sapaan
Diam sendiri membayang rasa sakit
Cuci darah di ujung pekan suami mengerang dalam diam
Dia tidak ingin meninggalkan walaupun sedikit
Cinta senjati seperti daun dan tanah selalu tersulam
Lamunan jauh sambil menunggu jemputan sehingga terasa tak lama
Sudah mulai terbiasa dengan keadaan
Seperti dia dengan sabar menguatkan cinta
Tak ingin ditinggalkan
Kenyataan tak bisa menghibur menjadi harapan
Bisa dia mendahuli bisa pula suami kedatangan jemputan
Hanya waktu yang memastikan
Semua kepastian ada pada Tuhan
Sungailiat, 7 Januari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H