Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi yang Diaduk Sendiri

23 September 2023   06:49 Diperbarui: 23 September 2023   06:51 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Racikan yang menunggu air mendidih
Ditinggalkan dengan rasa sedih
Ketika kritik menyambar telinga pagi
Terhadap lupa menghidangkan secangkir kopi

Setelah semua lengkap ditinggal pergi
Racikan menunggu di dalam cangkir keramik putih
Masih tercium parfum wangi
Wajah sekelebat berlalu sempat terlihat letih

Sendok besi telah menunggu
Ketika aku meengaduk ragu-ragu
Wangi kopi terasa buru-buru
Setelah disedu

Baca juga: Menunggu Kabar Baik

Aku kabarkan lewat puisi
Secangkir kopi sudah jadi
Kau telah terwakili
Walaupun tanpamu pagi ini

Sungailiat, 23 September 2023

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun