Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Semedi Kata

29 Juli 2023   23:00 Diperbarui: 29 Juli 2023   23:02 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Melewati batas waktu dalam keramaian dari mereka ysng masih membuka mata
Mereka sudah pergi ketika aku baru bisa mengumpulkan beberapa kata untuk dijadikan kalimat malam yang sudah berdiam diri dalam semedi mimpi
Entah sampai dimana mimpi menggambarkan kata yang bakal dituangkan menjadi kalimat saat membangun kata-kata
Aku tahu mereka telah bertenaga sedangkan aku nasih memainkan kepala untuk menjadi puisi

Memilih malam menjadi kawan yang melahirkan sepi
Menemani sepi dengan tarian kata tanpa musik yang mengiringi
Aku memilih bertahan daripada membangun mimpi
Biarkan mereka saja dengan tidur hingga pagi aku tetap mengembunkan puisi

Bait telah menjadi pondasi kata-kata
Baris telah menjadi dinding rasa
Bersama malam yang berlari
Mengejar sepi menangkapnya menjadi puisi

Baca juga: Memaksa Pasrah

Sungailiat, 29 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Setelah 12 Jam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun