Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menyulam Benang Hitam

21 Juli 2023   05:25 Diperbarui: 21 Juli 2023   05:29 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlalu jelas sangat membekas
Menyulam malam dengan tegas
Tak ingin mengalah dengan tekanan
Apapun hasilnya merupakan kenyataan

Menandai dengan menyulam kelam
Bahwa di malam yang hitam pernah terjadi peristiwa mencekam
Ketika nyawa tidak lagi berharga
Darah mengalir di tanah tanpa raga

Biarkan mengering ditelan dingin
Menyatu dengan tanah tanpa bekas
Usai malam masih ada tanda yang diterbangkan angin
Bau amis yang menyebar luas

Orang- orang menandai lengan mereka
Dengan benang hitam yang disulam bunga
Biar mereka tidak lupa dengan sejarah
Kita telah diajarkan tidak pernah menyerah

Sungailiat, 21 Juli 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Baca juga: Jamuan Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun