Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghitung Butir Air Mata

14 Juli 2023   19:54 Diperbarui: 14 Juli 2023   19:58 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tasbih tak bisa dipakai menghitung
Terlalu banyak tumpah sehingga butirannya pecah
Zikir panjang terhitung telah bercampur sedih karena terpasung
Membayang betapa kejam fitnah

Terus berzikir hingga ujung malam
Bercucuran hingga sajadah tenggelam
Tajam dusta telah menikam
Tapi ia tidak dendam

Tak ada lagi bendungan yang bisa menahan
Kekecewaan telah membuka jalan
Tak ada lagi pilihan
Menumpahkan butiran duka yang menjadi ganjalan

Menjadi kesedihan panjang
Menjadi lepas tak lagi berduka 
Tak lagi menghitung akan membikin luka meradang
Telah dikuat dengan doa

Sungailiat, 14 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun