Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kemarahan yang Kemarin

26 Juni 2023   00:06 Diperbarui: 26 Juni 2023   00:11 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih terngiang di telingamu
Telah membikin pendengarmu kaku
Kemarahan yang meledak
Tercurah mendadak

Tak ingin turut campur
Membiarkan kamu merdeka mengatur
Tapi janji waktu tak ditepati
Wajar keluar ucap meninggi

Marah bisa menjadi cara untuk mengingatkan
Karena waktu terus berjalan
Sekarang saja kau sudah ditinggalkan
Ibumu jangan kau kecewakan

Baca juga: Balas Dendam Puisi

Cucuran air mata telah mengisi hari-hari sejak kau pergi
Doa tak juga bisa menuntaskan tugas yang akan diuji
Doa tidak pernah berhenti
Keyakinan telah menguatkan kami

Sungailiat, 26 Juni 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Bulan Semakin Dekat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun