Menapaki pagi berembun
Nyeri kaki terkena krikil tak tajam
Tak melihat tanah karena rabun
Tertahan sakit setelah menghirup dingin pagi paling dalam
Langkah dibawa menuju Timur mulai benderang
Mata memandang tanpa penghalang
Menyegarkan isi kepala mulai gersag
Ada saatnya harus menantang
Satu langkah satu kata keluar tiba-tiba
Pagi mulai menyuburkan jiwa
Menghidupkan kalimat tak beraga
Mengisi raga puisi setelah beberapa hari kehilangan nyawa
Arah pagi diikuti
Berjalan menuju harapan pasti
Kita tidak sedang bermimpi
Setiap kata adalah doa yang diyakini
Sungailiat, 9 Juni 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H