Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Renungan Laut Berkabut

9 April 2023   07:33 Diperbarui: 9 April 2023   07:38 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada saatnya tidak ingin diganggu
Sudam memberi tanda lewat kabut di atas laut biru
Tapi tetap saja dilewati
Terhempaslah hingga tenggelam menjadi mati

Tanda-tanda alam mengapa mesti diabaikan?
Menjadi bahaya bagimu tapi bagiku tempat perenungan
Aku ingin sepi karena renungan tidak ingin ada gangguan
Tapi telah dipaksa beberapa kapal kena ganas dirasakan

Bangkai kapal tidak membusuk
Tapi menjadi sarang hidup bakal banyak ikan masuk
Anak buah kapal diantarkan lewat ombak yang mengamuk
Bila kuat mereka kembali menenangkan keluarga sempat terpuruk

Jauhi aku menepklah ke pantai
Kembalilah ketika aku sudah bersantai
Nikmati semua yang terkandung
Keinginan menggebu hendaknya dibendung

Sungailiat, 9 April 2023

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun