Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Membingkai Puisimu Menjadi Rindu

1 Maret 2023   06:12 Diperbarui: 1 Maret 2023   07:20 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melewati tengah malam terpilih diksimu untuk puisi panjang selesai dirangkai
Ngantuk tidak membikin diri terkulai
Kuat menahan tersalur semangat dari jejak perjalanan
Walaupun hanya beberapa saat tidak sampai panca warsa terlewatkan

Kita pernah bersama melawan kebodohan dari orang-orang paham tapi tidak sepaham
Menjadi minoritas dari mayoritas kehilangan nurani berprilaku kejam
Menganggap ketidakpahaman menjadi kebenaran
Tidak cukup seratus puisi dirangkaikan

Aku membingkai puisimu menjadi rindu
Rindu keberanianmu walaupun harus menangis tersedu
Tegar bagai batu walaupun akan menjadi nisan kebanggaan
Untuk perjuangan zolimnya kekuasaan

Bingkai puisi yang dipajang di dinding semesta
Tidak akan bisa disangkal termasuk para pendusta
Ilmu yang telah dibagikan menjadi keabadian
Tapi kebencian mereka sebarkan telah merusak peradaban, jangan berubah kawan

Sungailiat, 1 Maret 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun