Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perempuan Menunggu Ombak

27 Februari 2023   08:05 Diperbarui: 27 Februari 2023   08:22 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ingin menggapai
Tersenyum bibir pantai
Diikuti tari lincah Camar
Mentertawakan tangan perempuan yang tercemar

Tangan kotor terkena sisa minyak tumpah
Jadi berminyak tapi tidak basah
Camar sudah tahu karena itu menjauh
Tapi tertipu setelah memakan ikan mati terjatuh

Perempuan menatap pilu
Ombak terasa membeku
Tidak ingin lagi menunggu
Pergi dengan tangis tersedu

Ombak sudah tidak bisa diharapkan
Ombak hanya mengabarkan kematian
Bangkai ikan tidak lagi amis
Bibir pantai panjang teriris

Sungailiat, 27 Februari 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun