Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Teluk Uber, Pantai Indah Menyisakan Duka

2 Januari 2023   19:49 Diperbarui: 2 Januari 2023   20:28 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai berpasir kuning (dokpri(

S1udah lama tidak mengunjungi pantai Teluk Uber merupakan salah satu detinasi wisata di Sungailiat, merupakan pusat pemerintah daerah kabupaten Bangka.

Awal tahun 2023 ini menjadikan Teluk Uber yang terletak sekitar 6 km  dari pusat kota Sungailiat ke arah Timur menjadi tujuan wisata saya bersama keluargai.

Dengan mengendari sepeda motor dari rumah hanya sekitar 15 menit sudah tiba di Teluk Uber dengan dua ujung pantai terdapat tanah menjorok ke laut dengan batu granit.

Pantai berpasir kuning (dokpri(
Pantai berpasir kuning (dokpri(

Pantainya berpasir tidak putih seperti pantai kebanyakan di Sungailiat, namun pasirnya berwarna kekuning-kuningan.

Ketika masih SMA dulu lokasi ini menjadi tempat kami berkemah, teringat kembali kenangan ketika menginjakkan kaki kembali di Teluk Uber.

Masuk ke kawasan Teluk Uber ada petunjuk arah belok ke kanan merupakan kawasan Teluk Uber yang baru dengan jalan tanah merah yang dibuka masyarakat sebagai tempat wisata.

Jalan lurus akan bertemu kawasan Teluk Uber lama, terdapat hotel di kawasan ini. 

Sebelum memasuki pantai  Teluk Uber bertemu dengan pos pejagaan. Petugas yang menjaga langsung  menyodorkan karcis dengan tarif Rp 5 ribu per orang tapi anehnya petugas tidak memberikan karcis tanda bukti kepada saya setelah membayar. Ketimbang bikin repot, saya terus berlalu menuju ke arah pantai.

Dermaga penambang (dokpri)
Dermaga penambang (dokpri)

Sudah banyak yang berubah dari Teluk Uber, keindahannya terganggu karena ada dermaga tempat karyawan Pt Timah Tbk merupakan perusahaan penambangan timah milik negara yang pergi dan pulang menuju kapal keruk penambang timah yang letaknya tidak jauh dari pantai Teluk Uber.

Belum lagi banyaknya saung yang begitu rapat sehingga pantai ini terkesan kumuh, tapi keindahannya tetap bertahan. Teringat kembali bersama teman-teman SMA bermalam di dalam tenda sambil membakar ikan dan sotong seperti tercium kembali aroma menyesdapkan itu.

Dernaga kayu (dokpri)
Dernaga kayu (dokpri)

Siang itu dermaga di Teluk Uber terlihat beberapa orang baru keluar dari mobil menuju ke dermaga dengan membawa berbagai perlengkapan.

Ini juga mengganggu keindahan (dokpri)
Ini juga mengganggu keindahan (dokpri)

Saya bertanya kepada salah seorang dari rombongan yang tetap tinggal di pantai sementara beberspa orang lainnya telah pergi dibawa perahu yang membawa menuju laut lepas untuk melakukan kegiatan penambangan.

Lelaki yang benama Pani (50 tahun) warga lingkungan Nelayan 1 Sungailiat itu sebagai sopir yang mengantar karyawan yang akan melakukan penambangan di laut.

Korban Tenggelam

Pani menceritakan tentang kondisi ombak yang tinggi serta laut Teluk Uber yang sempat memakan korban meninggal dunia saat sedang mandi.

Menyegarkan ingatan saya korban seorang laki-laki warga Sungailiat sebut saja nama panggilannya Ucok (35 tahun) tiga hari menjelang pernikahannya tenggelam di laut Teluk Uber.

Saya juga diundang diacara pernikahan korban karena ibunya teman kerja saya dan istri.

Kabar itu menyedihkan dan kesempatan mengunjungi Teluk Uber kisah sesungguhnya dari peristiwa tersebut diceritakan Pani yang turut mengevakuasi korban.

Ia melihat dari kejauhan dari dekat dermaga ada orang sedang dipapah terlihat se poyangan, spontan Pani langsung berlari ke arah sasaran.

Ternyata masih ada korban lain yang bertahan. Dua orang menggunakan pelampung dan satu orang diantaranya sedang memegang tubuh Ucok yang tidak lagi bernyawa.

Pani langsung mengambil langkah dengan menyeburkan diri ke laut sambil berpegangan pada pipa yang sedang mengisap air laut untuk tambak udang.

Pani berhasil membantu membawa jasad Ucok ke darat dan menyelamatkan dua orang yang sudah kehilangan tenaga.

Pani mengingatkan saya dan semua pengunjung bila ingin mandi di Teluk Uber untuk berhati-hati karena banyak palung yakni tanah cekungan yang dalam.

Terbentuknya paling penyebabnya diantaranya bekas pengerukan timah di dasar laut yang sudah berlangsung ratusan tahun di perairan pulau Bangka.

Laut Teluk Uber (dokpri)
Laut Teluk Uber (dokpri)

Kawasan laut pantai Timur kota Sungailiat, termasuk diantaranya pantai Teluk Uber merupakan Kawasan Penamnbangan (KP) BUMN Pt Timah Tbk sehingga membuat kawasan wisata ini tidak mendapat izin pemerintah pusat dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata pada akhir tahun 2018.

Jadilah kawasan objek wusata di pantai Timur kota Sungailiat ini dalam kepungan penambangan sehingga menjadi dilema bagi pemerintah daerah setempat memfokuskan antara pariwisata dan penambangan.

Terkesan terjadi perlawanan antara pariwisata vs penambangan sehingga menjadi ancaman bagi investor yang telah mengembangkan pariwisata ketika melihat kapak keruk maupun kapal isap berada di perairan pantai akan merusak keindahan bawa laut kawasan tersebut terasa pupus maju usaha mereka.

Tempat menyenangkan (dokpri)
Tempat menyenangkan (dokpri)

Belum lagi penambangan di laut juga memicu terjadinya abrasi pantaj yang sudah terjadi dibeberapa destinasi wisata pantai di daerah ini.

Seperti keberadaan dermaga di pantai Teluk Uber yang dipergunakan karyawan penambangan timah sempat terjadi pertentangan pihak pemda setempat dengan perusahaan penambangan karena mengganggu keindahan, namun apa daya kuasa kawasan laut tersebut dikuasai perusahaan penambang membuat tidak berdaya menolaknya.

Kendati demikian masih terlihat indah pantai yang menghadap ke laut Natuna ini.

Saung -saung (dokpri)
Saung -saung (dokpri)

Banyaknya saung yang didirikan pengelola objek wisata tersebut guna melayani pengunjung yang datang dengan sewa per saung Rp 50 ribu rupiah terasa mengganggu pemandangan.

Tapi cukup membantu pengunjung menahan sengatan matahari sebagai tempat beteduh seperti yang saya lskukan, karena matahari siang itu cukup garang.

Teluk Uber masih tetap indah dengan gemuruh ombaknya obyek wisata ini bisa menjadi alternatif pelancong bila berkunjung ke kota Sungailiat, kabupaten Bangka, provinsi kepulauan Bangka Belitung. (Rustian Al Ansori)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun