Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisiku Pagi

23 November 2022   06:19 Diperbarui: 23 November 2022   07:14 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi adalah ibu puisiku
Embun air ketuban puisiku
Yang dilahirkan sebelum matahari terbit
Yang dilahirkan tanpa sakit

Puiisiku lahir tanpa tangisan
Subuh yang mengazankan
Diiringi tenbang kokok ayam
Puisiku hanya diam

Puisiku tidak mati
Tetap punya hati
Yang merasakan derita korban gempa di Cianjur
Senoga puisiku bisa menghibur

Puisiku telah disusui pagi
Ibunya yang pandai bernyanyi
Sehingga puisiku memiliki ruh
Menghidupkan semangat yang runtuh

Puisiku pagi
Kupersembahkan kepada ibu pertiwi
Yang telah memberikan harapan
Bahwa setiap pagi selalu menguatkan

Semangat baru yang menggebu
Harapan baru yang tidak lagi lumpuh
Puisiku baru dilahirkan ibu
Di atas bumi bebcana yang belum sembu

Sungailiat, 23 November 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun