Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tikar Sepi

24 Juli 2022   16:45 Diperbarui: 24 Juli 2022   17:00 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tikar terbentang di lantai setelah usai pertemuan
Tikar yang terinjak telah menahan beban
Tikar mdnjadi menjadi
Telah menyimpan rahasia suatu pagi

Sisa makanan terselip telah menjadi basi
Setelah ditinggalksn ketika malam sempat berserakan narasi 
Telah menjadi perdebatan 
Hingga menjadi perselisihan

Tikar sepi 
Sempat menjadi tempat berbaring ketika ada yang mati
Kini beberapa sudah pergi
Membawa kisah yang melekat di hati

Tikar tidak tampak jejak
Karena tak ada yang dipijak
Tapi telap menyisip sepi
Di antara anyaman nurani

Sungailiat, 24 Juli 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun