Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menunggu Ombak Mengantar Buih

23 Juni 2022   18:29 Diperbarui: 26 Juni 2022   05:37 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Buih menepi tanpa jeda dibawa ombak dari samudra menuju pantai sepi
Pantai yang pernah terkoyak badai ketika musim Barat yang bisa saja kembali
Menunggu buih bukan bermaksud menunggu pesan tentang badai yang bakal terulang
Tapi sedang menakar kadar buih dari tinggi gelombang

Buih masih putih masih sama sejak lama namun rasa yang berbeda
Buih tidak seasin dulu lagi sudah bercampur aroma
Walaupun buih jernih setiba di pantai berpasir putih
Menyiratkan kabar laut bersedih

Laut telah ditumpahi kotoran bening yang tidak diketahui karena tidak kasat mata
Ikan-ikan terlihat lemah walaupun masih berenang dengan tenang
Laut sudah terlihat tua
Camarpun sudah berpindah mencari makan di sungai yang ditutupi penghalang

Sungailiat, 23 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun