Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setitik Sepi

20 Juni 2022   08:24 Diperbarui: 20 Juni 2022   08:31 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setitik sepi sangat berarti untuk mengungkapkan rasa
Sepi adalah benih ide yang menumbuhkan kata
Kata yang datang dari luka
Kata yang datang dari suka
Kata yang datang dari hati
Kata dari sepi itu sendiri

Aku sedang menabur sepi di ruang pagi
Menharspkan matahari menyirami
Sehingga tumbuh menyiang luka
Sehingga menyatu menguatkan suka
Sehingga melapangkan altar hati
Kata yang bermula dari sepi, berakhir sepi

Sungailiat, 20 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun