Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ramadan yang Ditinggalkan

3 Mei 2022   05:51 Diperbarui: 3 Mei 2022   06:13 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan Ramadan meninggalkan kita tapi kitalah yang meninggalkan Ramadan
Menuju Syawal untuk meraih kemenangan
Ada kecemasan tidak lagi bisa bertemu Ramadan karena kematian
Bukankah Ramadan tetap pada waktunya hanya kita yang berjalan

Kita telah menjadi pengikut waktu
Mengapa tidak mengikutsertakan Ramadan di kepala, di pundak atau di pangku
Agar bisa terus merasakan sepanjang waktu dalam kemuliaan
Seperti Ramadan telah mengajarkan

Mentari pagi di bulan Syawal tidak beda dengan Ramadan
Hanya sedikit saja yang berbeda langitnya dipenuhi takbiran
Paginya dimulai dengan pesta besar bisa kembali makan
Tapi jangan berkepanjangan masih ada sunah seperti Ramadan

Kita telah meninggalkan Ramadan
Ajak ia ikut serta dalam hati, perbuatan dan pikiran
Menjadikan rasa yang terus berdekatan
Tidak ada rindu karena terus berpelukan

Sungailiat, 3 Mei 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun