Rasa puas terpancar dari wajah Ketua Pengurus Daerah Ikatan Pustakawan Indonesia (PD IPI) kabupaten Bangka Yusnita setelah menyelesai pelaksanaan pelatihan kepustakawanan.
Pelatihan yang berlangsung sehari Rabu (2/3) diselenggarakan PD IPI kabupaten Bangka bersama-sama Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sek0lah Indonesia (ATPUSI) kabupaten Bangka yang mendapat dukungan Bupati Bangka dan sejumlah pihak lainnya.
"Saya tidak menyangka begitu besar animo teman-teman pengelola perpustakaan se Bangka," ungkap Yusnita, pustakawan Ahli Muda ini usai memberikan materi pelatihan tentang persiapan perpustakaan dan yang harus dilakukan untuk mengikuti akreditasi perpustakaan.
Sebanyak 57 orang peserta mengikuti kegiatan ini berasal dari berbagai perpustakaan sekolah dan perguruan tinggi.
PD IPI kabupaten Bangka menyelenggarakan pelatihan bertujuan membantu perpustakaan yang akan mengikuti akreditasi perpustakaan tahun 2022 maupun yang masih berbenah guna menghadapi akreditasi perpustakaan di tahun mendatang.
Besarnya antusias peserta menunjukkan keinginan mengikuti kegiatan serupa ini yang jarang didapat terutama saat pandemi melanda karena itu PD IPI kabupaten Bangka menggelar acara tersebut dengan swadaya seluruh peserta.
"Teman-teman langsung menyambut baik sehingga kami membatasi jumlah peserta karena masih dalam suasana pandemi, bila tidak dibatasi jumlah peserta akan membludak," ungkap Yusnita penuh semangat.
Pelaksanaan pelatihan tetap dengan menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan ruang yang cukup luas yakni ruang Bangka Setara kantor Bupati Bangka.
Banyaknya jumlah peserta dari prngelola perpustakaan sekolah karena dukungan Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga kabupaten Bangka Rozali yang mengintruksi kepala sekolah agar mengirimkan utusan pengelola perpustakaan dalam kegiatan pelatihan ini.
Sebagai organisasi profesi pustakawan PD IPI kabupaten Bangka tidak ingin hanya menjadi organisasi papan nama tapi ingin berbuat untuk membantu anggota dan prngelola perpustakaan menjadikan perpustakaannya memenuhi standarisasi nasional.
Yusnita mengharapkan tahun mendatang lebih banyak lagi perpustakaan di kabupaten Bangka bisa terakreditasi.