Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Malam Pandemi

12 Februari 2022   19:23 Diperbarui: 12 Februari 2022   19:28 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bulan diam tanpa warna
Menerangi malam yang masih pandemi
Bintang hanya terlihat beberapa
Terasa lebih lekas sunyi

Mereka yang berkerumun telah dibubarkan
Dalam teriakan petugas, "masih ada Covid! Awas Omicron!"
Telah lupa masker dikenakan
Keriuhan malam dalam kejaran petugas diiringi nyaringnya klakson

Malam pandemi
Telah tertangkap beberapa lelaki
Mulutnya bau alkohol jalan sempoyongan
Tak peduli suara petugas yang bilang melanggar protokol kesehatan

Lelaki mabuk telah diciduk
Masih sempat minum seteguk
Telah diswab tapi negatif bebas virus
Tubuh goyang semakin kurus

Tiba-tiba nyaring teriakan suara lelaki mabuk
 "Omicron telah kami gebuk!"
Seketika langsung ambruk
Setelah dada rasa ditusuk-tusuk

Malam sepi
Lelaki mabuk telah mati
Bukan karena virus pandemi
Tapi karena jantungnya terkunci

Sungailiat, 11 Februari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun