Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Meneriakan Syair di Malam Dingin

19 Desember 2021   06:32 Diperbarui: 19 Desember 2021   06:33 279
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teriakan lantang napas yang tidak lagi panjang
Pembaca syair yang sembarang
Telah memilih judul kata yang tidak disadarinya
Menjadi dirinya terhina

Setelah lama membiarkan puisi dibaca dalam sunyi
Telah meramaikan ruang malam yang sepi
Tapi tetap saja terasa mati
Karena tidak sepenuh hati

Pembaca syair yang memaksakan diri
Telah disusupi angin malam melalui mulut terbuka lebar tidak lagi wangi
Malam menutup penciunan
Sudah tidak tahan

Syair yang tidak hidup karena ucap tanpa ruh
Kata demi kata dengan rasah yang tidak tersentuh
Tidak ada yang terenyuh
Bahkan malampun mengeluh

Sungailiat, 19 Desember 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun