Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Penyimpan Memori yang Kemarin

9 November 2021   16:47 Diperbarui: 9 November 2021   17:32 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah diberikan penyimpan memori yang kemarin. Membikin sakit hati hingga melukai harga diri. Memaafkan, sudah tak ingin. Sakit yang menyakiti. 

Telah diberikan penuang dahaga lara. Diksi penyejuk sudah tidak mampu mengurangi rasa sakit luka. Dada tetap terbakar, ingin membakar wajah yang tak bermuka.  Sudah habis rasa percaya. 

Telah merasa tidak lagi bisa bebas berliterasi yang telah dikebiri.  Tapi tidak membuat ia mati. Marah semakin meninggi. Tapi tidak ingin menghabisi. Hanya bilang, bisa mati sendiri. 

Sungailiat, 9 November 2021 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun