Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Festival Literasi, Desa Sempan Bangkit dari Pandemi

11 November 2021   20:44 Diperbarui: 12 November 2021   03:21 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan penghargaan kepada pemenang lomba (dokpri)

Pandemi Covid-19 bukan halangan untuk terus mengedukasi masyarakat melalui kegiatan festival Fliterasi. 

Mengambil kesempatan kondisi melandainya angka Covid-19 di Kabupaten Bangka pengelola perpustakaan mengambil inisiatip menggelar berbagai lomba di perpustakaan Bukut 7 desa Sempan.

Lomba yang berlangsung di perpustakaan itu dalam rangka bulan bahasa dan memperingati hari pahlawan. Mulai dari lomba menulis dan membaca puisi serta cerita pendek (cerpen) hingga lomba kuliner.

Warga berkumpul di halaman perpustakaan Bukit 7 untuk menghadiri pembukaan festival literasi sejak pagi hari. Orang tua dan anak-anak usia Sekolah Dasar serta Sekolah Menengah Pertama antusias mengikuti lomba ini nenunjukkan kerinduan berliterasi.

Suasana di halaman perpusrakaan Bukit 7 saat lomba (dokpri)
Suasana di halaman perpusrakaan Bukit 7 saat lomba (dokpri)

Saya hadir untuk kedua kalinya dalam kegiatan yang diselenggarakan perpustakaan desa Sempan yang merupakan salah satu desa penerima manfaat sebagai perpustakaan berbasis inklusi sosial dari Perpustakaan Nasional RI. Undangan kali ini berbeda suasananya setelah berbagai kegiatan literasi tertunda karena pandemi. 

Saya tidak sendiri yang diundang sebagai warga dari luar desa Sempan namun saya juga ditemani pustakawan berprestasi kabupaten Bangka yang pernah berpretasi di tingkat provinsi kepulauan Bangka Belitung yakni Yusnita dan Fitri. Kami diminta menjadi juri lomba menulis dan membaca puisi serta cerpen.

Masih besar minat literasi anak desa tetbukti dengan puluhan siswa SD dan SMP mengikuti lomba ini. Peserta yang menulis juga yang membaca tulisan karyanya sendiri tampil dengan berbagai ekspresi..

Fitri dan Yusnita ketika membacakan hasil lomba (dokpri)
Fitri dan Yusnita ketika membacakan hasil lomba (dokpri)

Peserta mengekspresikan karyanya tentang sosok pejuang, mulai dari ungkapan kepada pejuangan kemerdekaan hingga pejuang yang ada dalam keluarga yakni ayah dan ibu. Berbagai ungkapan rasa dari gembira hingga haru biru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun