Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sekilas Pagi yang Tercemari

31 Oktober 2021   06:13 Diperbarui: 31 Oktober 2021   07:15 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan udara
Tapi suara
Udara masih jernih
Tapi suara menyayat hati, perih

Suara tangis memohon ampun agar berhenti
Berulang suara keras yang menyakiti
Hingga tidak lagi bisa menahan tubuh
Pagi dibuat gaduh

Kabar duka menyebar
Menahan sabar dengan gemetar
Seoran istri telah mati
Di tangan suami

Orang-orang mengepung rumah
Agar suami tidak lari
Kesabaran lepas membuat ia rebah
Pagi telah tercemari

Sungailiat, 31 Oktober 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun