Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tentang Daun

13 September 2021   06:42 Diperbarui: 13 September 2021   06:41 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Daun yang menampung embun tambah menghijau ketika pagi mulai terang matahari. Embun telah menyegarkan daun membuat tertunda kering untuk mati hari ini. Di bawa daun tanah sudah menunggu. Daun kering bukan pengganggu.

Kemilau daun karena embun. Menyentuh mataku yang mulai rabun, ternyata daun tidak pernah pikun. Ketika kering membiarkan jatuh pasrah. Telah ditunggu tanah.

Bukan aku ingin menjadi daun. Tapi aku disegarkan embun. Mataku diterapi daun. Aku tidak ingin pikun.

Sungailiat, 13 Septenber 2021

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun