Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Embun Beraroma Darah

26 Juli 2021   03:33 Diperbarui: 26 Juli 2021   06:44 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Embun tidak lagi bening
Embun tercium beraromah darah
Setelah lama terhalangi dinding
Terlepas masih di tengah wabah

Mungkin salah mencium
Setelah lama tidak merasakan pagi
Merasa kembali terhukum
Kali ini lebih berat seperti berada di ujung belati

Waktu saat ini bisa menjadi kematian
Kisah pilu menjadi kenyataan
Telah banyak kehilangan
Bumi pandemi tidak bisa dibersihksn dengan tangisan

Embun belum berdarah
Baru beraroma darah
Mungkin karena lelah
Masih berada di tengah wabah

Sungailiat, 26 Juli 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun