Masih ada yang bertahan di tengah dinginnya malam pandemi. Aroma malam berkeringat dingin yang wangi. Wangi pohon cendara. Kapur barus menyebar di sepanjang jalan desa.
Ternyata belum tidur, sedangk menghitung suara ambulance yang bergantian. Suara ambulance telah nenjadi tanda kematian. Terus bertambah kehilangan. Peti mati hingga lewat tengah malam masih diturunkan.
Tidak bisa tidur mungkin hingga pagi, semoga tidak kehilangan pagi. Masih bisa menyaksikan matahari. Mendapatkan kekebalan dari pagi. Tubuh bermandikan siraman matahari.
Sungailiat, 26 Juli 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!