Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lorong Sepi

25 Juli 2021   02:12 Diperbarui: 25 Juli 2021   02:12 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku  selalu dibangunkan di lorong sepi
Hanya ada deru kipas angin tua yang tidak mati-mati
Aku sedang di ajak berjalan oleh diriku sendiri
Untuk menemui masa lalu yang menghantui

Lorong sepi yang membawa ke ruang koleksi dosa-dosa
Koleksi terbanyak yang mengharuskan aku menulis di buku pengunjung dengan kata menyesal
Aku menutup ruang koleksi dengan tanya
Apakah aku akan mengulangi dosa yang tertinggal?

Lorong sepi yang membawa aku di ujung jalan buntu
Bukan tertutup dinding batu
Tapi sepi yang mrmbuatku seakan mati
Berada di titik sunyi

Sungailiat, 25 Juli 202q

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun