Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rinai yang Tersisa Ketika Petang Hampir Berakhir

15 Maret 2021   17:21 Diperbarui: 15 Maret 2021   17:22 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setelah deras mengguyur tersisa rinai yang jatuh menggigil
Seiring azan magrib menanggil
Hujan yang lama telah menghalangi petang
Ufuk Barat tidak ada yang dipandang

Sekujur tubuh basah kuyup sesekali menyeka wajah yang terkena rinai
Kau terlihat melambai
Aku berlari mendekat kau sudah tidak kuat
Gemetar tubuh karena dingin yang sudah sekarat

Seorang lelaki tua yang baru selesai bekerja
Kuli panggul di pasar kota
Kubawa ia berteduh di rumah dengan secangkir kopi diseduh
Hangat kopi tidak jadi membuat kakinya lumpuh, ia masih bekerja walaupun sudah sepuh

Sungailiat, 15 Maret 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun