Setelah mengambil beberapa cabai matang
Dua lelaki keluar dari kebun berjalan menantang
Aku tahu kebun cabai bukan milik dua lelaki yang berjalan melenggang
Tidak mau menduga dengan sangkaan yang buruk
Tidak pula mengumpat mereka hingga mengutuk
Wajar dikutuk bila dua lelaki mencuri
Sementara petani yang bercucuran keringat belum meniknati
Pedas cabai akan terasa asin keringat petani
Sekantong cabai yang dijinjing tanpa nurani
Mereka telah mencuri cabai petani tetangga kami
Ketika esok hari petani kembali melihat pohon cabai
Hanya melihat dahan pohon tanpa cabai yang melambai
Menitik air mata tanpa kata-kata tersirat di hati
Air mata petani yang menyuburkan bumi
Tak bisa menikmati ketika harga cabai tinggi
Sungailiat, 31 Desember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H