Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Menulis kehidupan, Menghidupkan tulisan

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sabtu Pagi di Teras Rumah yang Terkunci

19 Desember 2020   17:05 Diperbarui: 19 Desember 2020   17:17 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tidak terdengar ada tanda-tanda kehidupan
Rumah terkunci ketika salam tanpa balasan
Menunggu di teras rumah yang terkunci
Siapa tahu ada yang membuka kunci

Halaman rumah masih basah
Di meja buku tergeletak selesai belajar dari rumah
Penunggu rumah belum tampak ramah
Halaman dibiarkan berserakan lama tidak dijamah

Rumah terkunci dibukakan kunci
Perempuan belum tua yang suka membaca puisi
Bertanya, ada keperluan apa?
Tidak ada apa-apa hanya mengirim surat saja

Surat undangan buat pementasan
Perempuan tersenyum bakal ada kesempatan
Setelah lama di rumah tertahan
Ia memperbaiki jilbabnya sambil melempar senyuman

Rumah kembali dikunci
Aku masih di teras berdiri
Terdengar suara bernyanyi
Sambil tertawa berteriak, puisi sudah mati!

Aku nemandang halaman rumah
Yang sudah lama tidak dijamah
Melintas lelaki tua
Sambil berkata, "perempuan di rumah itu sudah gila"

Aku meninggalkan teras rumah
Pergi tanpa pamit ketika tanah masih basah
Setelah hujan lama
Ketika masih pandemi Corona

Sungailiat, 19 Desember 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun