Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

12 Tahun Kompasiana Teringat Kompasianer yang Telah Pergi

28 Oktober 2020   15:05 Diperbarui: 28 Oktober 2020   15:11 176
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu siang di Perpustakaan umum daerah  (Perpusda) Bangka di jalan Jendral Sudirman Sungailiat diantara susunan koleksi buku, saya menemukan buku "Arsitek Menulis" yang ditulis Gus Noy nama lain dari Agustinus Wahyono.

Gus Noy adalah Kompasianer yang meninggal dunia tahun 2020 di perantauannya di Balikpapan. Kami bertempat tinggal dalam satu wilayah yang masuk kecamatan Sungailiat, kabupaten Bangka. 

Saya sudah lama tidak bertemu Noy sejak ia merantau di kota Balipapan. Paling nelalui nedia sosial dan Kompasiana melalui tulisannya.

Almarhum saya kenal penulis yang produktif sering tulisannya menghiasi surat kabar terbitan lokal. Khususnya terbitan hari minggu dengan puisi dan cerpennya.

Ia juga piawai melukis karena itu ia juga joga dalam membuat karikatur dan komik. Bakat itulah yang menguatkan dirinya menjadi seorang arsitek.

Dokpri
Dokpri
Buku yang saya temukan di Perpusda Bangka merupakan kumpulan tulisan pilihannya di Kompasiana.

Menurut petugas di Perpusda Bangka Gilang, Gus Noy sendiri yang mengantarkan bukunya ke Perpusda Bangka Januari 2020 lalu agar bisa menjadi koleksi perpustakaan dan dibaca pemustaka.

Walaupun ia telah pergi namun masih bisa diingat dan dibaca gagasannya yang di terbitkan dalam sebuah buku.

Ini menjadi pelajaran penting dan menginspirasi bagi saya bahwa, jangan hanya asyik terus menulis di Kompasiana namun ada baiknya tulisan-tulisan kita dibukukan.

Apa yang dilakukan Noy dapat kita lakukan dengan menulis buku dan wakafkan buku kita di perpustakaan sehingga bisa dibaca banyak orang, selain dijual tentunya.

Buku akan menjadi warisan bagi banyak orang dengan ilmu yang bermanfaat terkandung di dalamnya. Semoga menjadi investasi amal jariah yang terus mengalir bagi yang telah meninggal dunia.

Dokpri
Dokpri
Noy dan beberapa Kompasianer yang telah berpulang (tidak saya sebutkan satu persatu) tidak lagi bisa bersama kita merayakan 12 tahun Kompasiana.

Mereka patut dikenang dan diberikan penghormatan serta apresiasi telah mengisi perjalanan kompasiana dengan tulisan yang informatif, mengedukasi, inspiratif dan menghibur.

Sediakan ruang doa untuk mereka dari kita. Semoga Kompasianer yang telah mendahului kita mendapat tempat yang layak di sisiNya sesuai dengan amal ibadah yang mereka perbuat semasa hidupnya.

Salam hangat dari pulau Bangka.

Rustian Al'Ansori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun