Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jujur Matahari

23 Oktober 2020   23:43 Diperbarui: 23 Oktober 2020   23:57 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur itu matahari yang tidak pernah berjanji
Selalu datang diwaktu pagi ketika gelap diterangi
Telah membuka sepi yang ditimbun embun
Memulai hari tanpa pamrih ketika kekuatan dibagi
Telah membuka jalan yang masih rabun

Matahari yang mengajarkan kejujuran
yang bermula dari pagi
Bila bisa diresapi tidak akan ada pengkhianatan
adalah kesalahan terbesar yang sulit dimaafkan
Khianat terjadi karena diri tidak ada kekuatan

Matahari memiliki sumber kekuatan yang menghidupkan
Ketika pagi kunikmati hingga aliran darahku lancar melalui sungai nadi
Kudapatkan kesegaran yang menyusup ke rongga jiwa
Menjadikan sehatku menumpahkan satu-satu aksara
Menjadikan kata yang menyusun frasa

Jujur itu matahari yang menguatkan hati
Kejujuran yang bermula dari sendiri hingga terbawa mati
Jujur itu sumber dari kekuatan yang tak terkalahkan
Yang menanamkan kepercayaan hingga menumbuhkan rindu
Ketika jejujuran tidak bisa menerangi karena tirani yang membelenggu

Sungailiat, 7 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun