Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rindu Malam

14 Oktober 2020   20:03 Diperbarui: 14 Oktober 2020   20:04 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Malam menggigil
Ketika dingin angin laut Natuna memanggil
Rindu malam terbawa hingga pantai Timur pulau Bangka
Walaupun api unggun membara
Tak mampu menahan dingin maupun rindu yang terluka
Setelah lama harapan tak dijama

Rindu malam telah bersimpul di kepala lelaki
Setelah ditinggal pergi
Perempuan yang dicintai
Setelah itu tak pernah kembali
Rindu datang ketika malam
Hati belum juga bisa disulam

Setelah lama terluka
Yang tersayat ketika kapal membawanya pergi melalui Selat Bangka
Rindu malam diam seribu bahasa
Hatinya sedang menjembatani laut
Ingin menghilangkan rasa takut
Seandainya tak kembali
Ia akan selalu menunggu di pantai sunyi

Sungailiat, 14 Oktober 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun