Belum berubah
Masih ada bulan bersinar lemah
Bintang menjadi penyanggah
Masih melihat malam
Seperti beberapa tahun silam
Perdebatan masih yang sama
Karena tanyamu, "mengapa bulan identik dengan wanita?"
Aku membantah, "lelaki juga"
Kau tidak terima
Sambil menyanyikan, "di wajahmu kulihat bulan"
Aku tetap dengan bantahan
Kau tak habis bahan
Pepatah kau ambil untuk meyakinkan
Kau katakan, "bagaikan pungguk merindukan bulan "
Aku tak terima laki-laki diibaratkan pungguk
Karena terlalu buruk
Perempuanpun bisa jadi pungguk
Laki-laki juga bisa diibaratkan bulan
Ia tak sadar sedang kupermainkan
Aku sedang nemancing perdebatan
Wajah kesalnya memancarkan kecantikan
Dari jendela kulihat bulan
Sungailiat, 26 Agustus 2020