Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Selamat Pagi Tanah Air Kampungku yang Tersakiti

24 Agustus 2020   06:40 Diperbarui: 24 Agustus 2020   07:02 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kampungku sudah bangun, diiringi kokok ayam yang mengalun
Selamat pagi kampungku, warganya pekerja keras bukan karena diantaranya ada pemecah batu
Tanah air kampungku yang subur dan bersih mulai tak gembur dan tercemari
Granit yang menggunung dibakar api membara hingga kampungku bau batu
Gunung batu telah mulai rata, runtuh satu-satu
Lahan bertanah hitam telah berubah menjadi padang pasir setelah di tambang
Sungai dicemari limbah yang mengambang

Selamat pagi tanah air kampungku
Yang mulai berubah satu-satu
Aku menunggu pagi berlalu
Di antara tungku di bukit berbatu
Yang menyebarkan bau
Dibelah sungai yang ikan-ikannya mulai ngilu
Sebagian sudah mati kaku
Sungai sebentar lagi mati, bukit-bukit batu telah tersakiti

Sungailiat, 24 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun