Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Tumpah di Dadaku

21 Agustus 2020   06:34 Diperbarui: 21 Agustus 2020   07:15 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kopi hitam
Menghitam dadaku
Ketika tumpah tersiram
Dari pegangan tanganku
Tangan gergoyang dalam diam
Ketika nyamuk hinggap di lenganku

Kopi hitam
Menbuat baju menghitam
Aku terdiam
Menarik nafas panjang, tertahan marah
Terus menyeruput sisa kopi yang hangatnya mulai melemah
Sedangkan dada panas masih memerah

Kopi tumpah di dadaku
Sedikit mengganggu pagi yang telah kutunggu
Menjadi malu
Hanya karena nyamuk yang menganggu
Kadang yang tak terduga
Bisa menjadi petaka
Tak mampu menerka musibah
Tak perlu marah

Sungailiat, 21 Agustus 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun