Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Demam

25 Juli 2020   23:14 Diperbarui: 25 Juli 2020   23:02 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demam telah menjalar ke tubuhnya, ia kedinginan tak sanggup lagi menahan
Selinut tebal tak mampu menghangatkan
Ia tetap kedinginan

Lidahnya terahasa pahit, yang dimakan terasa tidak nyaman
Pandangan sudah mulai kabur, pengelihatan mulai hilang
Tak sadarkan diri dalam sendiri
Telah pasrah mati

Malam terus berjalan
Tak lagi ada yang kedengaran
Pandangan hitam
Dalam diam

Ia tak ingin mati
Dalam sepi
Ia tak ingin pergi
Dalam sendiri

Demam tak lagi dirasakan, telah dituntun dalam suatu perjalanan
Ketika melihat cahaya yang jauh menjadi sasaran
Ketika malam terus berjalan, ia belum siuman

Sungailiat, 25 Juli 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun