Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Membedah Hujan yang Tak Kunjung Reda

17 Juni 2020   18:03 Diperbarui: 17 Juni 2020   17:52 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejak siang hujan belum juga reda, hingga senja yang sebentar lagi pulang
Aku mencobah membedah hujan dengan kepekaan rasa yang telah terlatih panjang
Bermula dari memandang wajah hujan yang tampak dari curahannya
Petang ini, curahan hujan begitu deras membuat lama terlelap tidur sulit terjaga
Aku bagun terpaksa dengan menguatkan mata
Hujan telah menggoda, tapi aku sendiri saja

Hujan petang ini tidak sedang berdua, ia entah kemana?
Sehingga bisa membedah hujan dengan leluasa
Bila ia ada disini, akan mengganti hujan sebagai penggoda
Ketika hujan terbedah, terlihat bilik hati yang mendua
Karena itu jangan biarkan diri sendiri dalam dingin hujan
Dingin bisa mengantarkan kesepian
Hingga berkilah dari kesalahan
Minta dimaklumi karena kealpaan

Sungailiat, 17 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun