Masih ada waktu malam ini yang bisa diisi dengan amunisi, setelah lama hati hanya berisikan peluru hampa. Bukan untuk melumpuhkan hasratnya sehingga tak lagi suka. Tapi untuk menjaga agar tidak gampang bila terulang ketika tak berdaya saat hatimu luka.
Malam yang membentang bukan ruang terbuka untuk pertengkaran. Bukan pula mempertemukan dua hati saling berhadapan. Tapi untuk membuktikan separah apapun luka tidak akan membiarkan hati sembuh sendiri. Tidak pula menelantarkan rasa hingga patah hati. Kau harus bisa membuktikan tak akan dingin menghadapi lelaki.
Malam dalam hujan dinginnya tak tertahan. Syukurlah, kau telah dipertemukan dengan lelaki yang diidamkan. Selalu datang kepadamu dengan bara ketika kau butuhkan. Kau tak jadi patah hati. Setelah peluru hampa di hati kau ganti.
Sungailiat, 15 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H