Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jangan Malu Bertanya Jangan Ragu Menjawab, Puas atau Tidak

14 Juni 2020   18:44 Diperbarui: 14 Juni 2020   18:50 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Komunikasi yang paling penting untuk menjaga kehangatan hubungan dengan pasangan.

Tanpa komunikasi yang terbuka, apa adanya (jujur) tidak saling menyalahkan namun saling mengisi maka kehangatan akan  dirasakan dengan pasangan (suami dan istri). Membicarakan tentang hububungan di tempat tidur antara suami dan istri, tidak semua pasangan bisa melakukan. Ada yang tertutup, bahkan malu  untuk mengungkapkan. Hingga ada yang tidak pernah sama sekali mendiskusinya berdua dengan pasangan.

Untuk mendapatkan kepuasan dalam berhubungan sek, baik suami maupun istri sama-sama memiliki peran. 

Suami dan istri sama-sama berperan dalam memberikan kepuasan seksual karena itu dibutuhkan komunikasi. Jangan sungkan-sungkan untuk bertanya kepada pasangan kita, apakah puas atau tidak.

Kejujuran dibutuhkan, untuk menjawabnya. Bila puas, alhamdulillah. Bila benar puas, akan mudah diungkapkan. Cukup mempertahankan dan menjaga terus keharmonisan.

Tidak selamanya dan setiap kali berhubungan sek dengan pasangan selalu mendapat kepuasan. Banyak faktor penyebabnya, baik fisik maupun psikis.

Gangguan fisik

Ini terjadi karena adanya gangguan pada kesehatan. 

Tubuh yang tidak sehat akan berpengaruh kepada gairah sek. Bahkan tidak bergairah sama sekali. Disinilah pengertian yang sering diucapkan pasangan sebelum menikah bahwa pasangannya merupakan sosok yang pengertian untuk dibuktikan.

Sedangkan erkait dengan kebugaran biar lebih romantis lakukan olahraga bersama pasangan. 

Selain itu jangan lupa rekreasi, bisa ke obyek wisata, berkebun, nonton dan lain-lain. Bersama pasangan menikmati makanan sehat yang bisa meningkatkan vitalitas. Bila tubuh sehat maka hubungan seksualpun akan sehat.

Gangguan psikis

Gangguan psikis (kesehatan jiwa) bisa datang dari luar rumah. Paling banyak itu di tempat kerja.

Beban kerja dengan segala persoalannya akan mengganggu pikiran. Untuk melepaskan beban itu pasangan adalah tempat curhatan yang paling aman. Komunikasi yang baik akan mengakhiri beban dengan baik. Tanpa beban pikiran hubungan seksualpun terasa nyaman. Pasangan, baik suami mapun isti harus dapat menjadi pendengar yang baik (minimal) kalau bisa memberikan solusi untuk menenangkan pasangan agar tidak stres.

Gangguan dari dalam rumah bisa terjadi karena masing-masing pasangan tidak bisa menciptakan suasana yang nyaman, tenang dan aman. 

Suami dan istri memiliki peran yang sama untuk menciptakan suasana yang nyaman di dalam rumah. Urusan rumah tangga dapat diselesaikan bersama. Terciptanya suasana nyaman akan membuat dinanisnya hubungan seksual.

Spiritual itu penting. Keromantisan akan sangat kuat tercipta ketika selalu salat berjamaah dengan pasangan. Saling menbangunkan untuk salat malam, sosuit lah pokoknya (jadi ingat lagi Aisyah istri Rasullullah).

Gampang-gampang susah untuk menerapkan. Kalau ditanya siapa yang memberikan kepuasan dan siapa yang mendapatkan kepuasan dalam hububgan intim suami istri, ya sama-sama. Memiliki hak yang sama untuk meraih kepuasan.

Tulisan ini sedikit mengungkapkan pengalaman yang  baru mengarungi biduk rumah tangga 21 tahun lebih. Bukan untuk menggurui yang jauh lebih berpengalaman mengarungi samudra rumah tangga. Semoga keluarga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Tetap terjaga keluarga yang sakinah, mawadah dan warohma. Amin.

Salam dari pulau Bangka.

Rustian Al'Absori

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun