Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Matahari Mulai Meruncing

10 Juni 2020   06:27 Diperbarui: 10 Juni 2020   06:25 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sangat rindu kepada pagi, karena itu aku menunggu
Basah bagian pantatku setelah aku duduk di selasar masjid usai subuh, telah menduduki embun
Aku menatap Timur menantikan semburat sun rice tanpa ragu
Usai subuh yang diselimuti rindu
Tak bisa menahan dinginku

Semburat pertama matahari telah melunturkan dingin
Basah pantatku belum kering
Pandangan mata lepas ke Timur mulai bermain
Beban di kepalaku lepas dari pusing
Sinar matahari mulai runcing

Aku masih menghadap matahari
Akan beranjak setelah pagi tak lagi sepi
Seiring matahari semakin meruncing
Sudah saatnya berpaling
Untuk melihat hari ini, ada yang paling penting
Dalam kejaran waktu terus bersaing

Sungailiat, 10 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun