Mohon tunggu...
Rustian Al Ansori
Rustian Al Ansori Mohon Tunggu... Administrasi - Pernah bekerja sebagai Jurnalis Radio, Humas Pemerintah, Pustakawan dan sekarang menulis di Kompasiana

Pernah bekerja di lembaga penyiaran, berdomisili di Sungailiat (Bangka Belitung)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Calon Jemaah Haji Tidak Jadi Berangkat, Bersabar dan Tawakal Solusinya

6 Juni 2020   08:14 Diperbarui: 6 Juni 2020   08:11 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkap layar KompasTv (dokpri)

 

Keputusan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama tidak menyelenggarakan ibadah haji tahun 2020 adalah keputusan yang tepat di tengah ketidakpastian Arab Saudi.

Belajar dari peristiwa yang terjadi pada awal tahun 2020 ketika Arab Saudi menghentikan secara tiba-tiba kegiatan ibadah umroh karena pandemi global Corona. Jemaah dari Indonesia dibikin kecewa, bahkan ada yang terkatung-katung di bandara.

Kementerian Agama telah mendahului keputusan Pemerintah Arab Saudi karena belum ada kepastian hingga usai Idul Fitri 1441 H. Saya telah menduga 2 bulan lalu musim haji tahun ini jemaah dari Indonesia tidak jadi berangkat setelah nelihat sendiri jemaah tidak bisa melunasi ongkos naik haji di bank karena sistemnya dimatikan. Hal itu sempat saya tulis di Kompasiana. 

Selain itu Kementrian Agama telah mengukur kemampuan diri dalam kesanggupan mempersiapkan kegiatan ibadah haji musim haji tahun 2020 yang menyisakan waktu tinggal sedikit.

Keputusan meniadakan ibadah haji tahun ini, juga menghindari banyaknya biaya yang dikeluakan. Biaya yang akan sia-sia dikeluarkan bila pemerintah Arab Saudi jadi menghentikan kegiatan ibadah haji ketika Kementerian Agama sudah benar-benar siap. Keputusan menghentikan kegiatan ibadah haji tahun 2020 ini adalah sikap yang tepat karena di Tanah Air kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah.

Kondisi di Indonesia juga akan menjadi pertimbangan pemerintah kerajaan Arab Saudi. Mereka juga tidak ingin jemaah haji dari seluruh dunia menambah jumlah kasus Corona di negerii raja Salman itu. Saya menduga kemungkinan besar penerintah Arsb Saudi akan meniadakan pelaksanaan ibadah haji tahun 2020 ini. Tanda-tanda tidak dilaksanakan ibadah haji terlihat dari kegiatan salat di Masjidil Haram, Mekah dan Masjid Nabawi, Madinah masih ketat dengan protokol kesehatan.

Bila ibadah haji dilaksanakan di tengah pandemi, saya yakin pemerintah Arab Saudi akan kualahan mengatur jutaan jemaah haji yang datang dari seluruh penjuru dunia, tetutama untuk menerapkan protokol kesehatan.

Namun pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi meniadakan kegiatan ibadah haji menjadi sangat penting untuk lebih meyakinkan jemaah calon haji dan pemerintah Indonesia tidak disalahkan.

Kekecewan dari calon jemaah haji pasti ada. Ditiadakannya kegiatan haji tahun 2020 karena waktu yang tinggal sedikit, sedangkan pemerintah Arab Saudi belum memberikan kepastian harus disikapi calon jemaah haji sebagai ikhtiar untuk menjaga kesehatan jamaah dan sikap pemerintah Arab Saudi yang lamban dalam memberikan kepastian. 

Manasik haji telah diikuti calon jemaah haji dapat nenjadi bekal diri menghadapi keputusan ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun